Bisnis Tower Telekomunikasi

Melanjutkan artikel sebelumnya tulisan kali ini sedikit menjabarkan bagaimana tahap membangun sebuah tower, memang ini di luar experience saya tetapi saya pernah mengerjakan project yang namanya tower loading optimization  disingkat TLO, jadi sedikit banyak saya harus tahu menganalisa sebuah tower karena project ini memindahkan (menaikan/menurunkan) perangkat yang ada pada tower sehingga space pada tower penggunaannya optimal

Bisnis tower sangat menjanjikan sehingga banyak perusahaan – perusahaan besar penyedia tower yang di sebut tower provider (TP) atau tower company (TOCO) yang menyediakan tower untuk operator – operator. Perusahaan – perusahaan seperti Protelindo, Tower Bersama, Dayamitra, STP, Balitower dan masih banyak lagi berbisnis dengan cara menyewakan setiap perangkat yang terpasang atau memberikan space hanya berapa meter pada di tower tsb,

Pada dasarnya yang memerlukan tower itu adalah operator telekomunikasi, tapi mengapa mereka banyak yang menyewa pada tower company ?, jadi begini sebenernya beberapa dari operator banyak juga yang mempunyai tower sendiri hanya saja jika mereka ingin menjual produk mereka mereka harus membangun tower terlebih dahulu dan yang harus kita tahu pembangunan tower itu cukup rumit apa lagi jika ingin membangun tower namun ada tower provider yang menyediakan tower untuk  bisa di sewa pada titik yang dekat dengan posisi yang akan di bangun, lebih baik mereka menyewa, ada beberapa segi keuntungan jika operator menyewa tower :

  • Operator tidak melakukan perawatan tower
  • Jika ada masalah pada tower, operator tidak bertanggung jawab, (apa saja masalahnya akan bahas di bawah)
  • Jika penjualan tidak menghasilkan maka operator hanya dismantle perangkat tanpa harus dismantle tower
  • Jika ada kehilangan atau kerusakan perangkat, pihak tower provider akan bertanggung jawab sesuai dengan kesepakatan bersama
  • Pihak tower provider sedikit banyak akan membantu dan menjaga service dari BTS yang sedang on air

Masalah – masalah yang di hadapi pada tower provider antara lain adalah

  • Masalah Warga

Banyak masalah yang muncul pada warga dalam berbisnis tower ini, ya namanya juga warga terkadang ada yang nakal. Salah satunya juga masalah imbas petir dimana alasan mereka TV – TV dirumah pada rusak, hewan ternak pada stress, terganggu sinyal radiasi sehingga warga meminta ganti rugi, jika tidak di ganti maka tim perawatan atau maintenance tidak diberikan izin masuk atau di persulit

Maka dari itu pihak TP menyediakan  tim untuk mediasi terhadap warga untuk menegoisasi masalah – masalah yang terjadi pada warga sekitar.

  • Masalah Stolen / Kehilangan / Pencurian

Banyak perangkat – perangkat operator yang hilang pada tower paling sering itu kabel power dan perangkat batterai BTS dimana batterai bisa di gunakan untuk hal lain dan laku di jual di pasaran, modul – modul belakangan ini juga sudah banyak yang hilang walaupun modul ini tidak laku di pasaran hanya saja jika ada modul – modul yang faulty atau rusak itu bisa di jual kepada operator yang memerlukan kebanyakan jika ada pencurian perangkat  module tidak jauh – jauh pelakunya adalah oknum telekomunikasi itu sendiri.

 

Jika ini terjadi pihak TP membuat laporan kepolisi sekaligus membuat surat kehilangan / pencurian dan membuat berita acara beserta suspect – suspect yang terjadi sebelum dan setelah kehilangan

Pada Kejadian ini tower provider harus menjaga tower mereka, hal yang dilakukan seperti harus membayar orang setempat untuk menjaga tower mereka, mengganti dengan kunci dengan kunci canggih seperti kunci mekantronik, tidak sebambarangan memberikan akses masuk kedalam area tower, mempersulit masuk jika terjadi rawan pencurian, memberikan kuci ganda pada BTS dan lain sebagainya

Untuk izin masuk yang biasa di sebut permit  kedalam area tower juga harus mempunyai surat permit sesuai prosedure yang di sepakati atara pihak operator dan pihak tower provider supaya tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, antara kedua belah pihak harus mempunyai tim yang di sebut admin permit dimana jika ada tim melakukan perkerjaan di dalam tower maka admin permit operator atau yang di wakilkan oleh vendor mengirimkan email permohonan beserta melampirkan KTP dari setiap orang yang akan masuk ke area tower jika sudah di setujui oleh pihak TP maka surat izin atau permit akan di release oleh tim permit TP dengan adanya tanda tangan minimal manager di surat permit tsb

Contoh surat Izin masuk ke TP Protelindo

Masuk kedalam tower juga ada aturannya dimana harus menggunakan perlengkapan safety minimal helm, sarung tangan dan sepatu safety untuk pekerjaan di area bawah tetapi jika ada pekerjaandi area atas harus menggunakan body harness jika tidak menggunakan maka akan di kenakan denda sesuai dengan peraturan undang – undang keselamatan kerja, begitu juga dengan memasuki area tower tanpa ada surat permit.

Perlengkapan Safety

About The Author

Leave a Reply