FTTH (Fiber To The Home) Technology internet pengantar data zaman sekarang dimana menggantikan kabel tembaga yang di hubungkan kerumah – rumah, kenapa di gantikan ? beberapa faktornya adalah kecepatan data yang di antarkan lebih cepat, produksi kabel lebih efesien (jarang terjadi pencurian), dan masih banyak lagi kelebihannya.
Menurut analisa kami teknologi ini bisa bersinar hingga 50 tahun kedepan sebelum di gantikan dengan yang lain dalam dunia Telekomunikasi.
Membahas tentang FTTH yang berarti membahas tetang Kabel Optic, sedikti tetang kabel optic dimana kabel ini merupakan helaian serat- serat kaca yang di balut dengan berbagai warna cading. Serat – serat optic yang biasa di sebut core atau inti optic kemudian beberapa core dibalut lagi dengan jacket berbagai warna yang di sebut tube, kabel optic ada berbagai macam jenisnya namun menurut pengalaman yang saya kerjakan setiap kabel terdapat banyak core dengan jumlah diatas bilangan kelipatan 12 , contoh kabel yang type paling kecil yang saya pakai yaitu kabel 48 dimana terdapat 4 tube dan di setiap tubenya berisi 12 core jadi jumlah dari core sebanyak 48 core, kemudian kabel 96 maka akan terdapat 8 tube dan di setiap tubenya berisi 12 core jadi jumlah dari core sebanyak 96 core, begitu juga dengan kabel – kabel yang lain untuk selanjutnya
Untuk urutan warna dari fiber optik itu ada 12 warna yaitu,
12 warna di atas jika terdapat pada tube maka total semua ada 144 Core, jika ada kabel yang mempunya tube lebih dari 12 maka warna dari tube diulang kembali dari biru (sampai saat tulisan ini terbit, penulis belum mendapatkan info bahwa ada penambahan warna dari kable optic jika ada perubahan).
Mohon di note karena ada banyak jenis kabel optic mungkin bisa saja di temukan jumlah core dalam 1 tube 4 atau 8 core atau warna yang tidak sesuai, yang penulis tuliskan adalah jenis kabel yang umum dan kebanyakan.
Tulisan ini berjudul FTTH, kenapa di sebut FTTH karena kebanyakan yang pengguna pelanggan itu dirumah sehinnga penyebutan FTTH itu lebih familiar, padahal banyak lagi seperti
- FTTB (Build) : costumer – costumer FTTH yang berada pada sebuah gedung atau apaterment juga bisa di bilang FTTB
- FTTN (Node / Neighborhood) : Jaringan yang bangun samapi titik pendistribusian, bisa juga ini di bilang backbone atau line feeder
- FTTC (Curb) : Sama halnya dengan FTTN tetapi jarak kabel dengan pelanggan hanya 100 – 200 meter dari terminal
- FTTP (Premise): Isitlah ini di gunakan untuk FTTH dan FTTB karena mempunyai hakikat yang sama hehehe… hakikat…
Dari semua Istilah diatas maka di sepakati semua kepanjangan yang di atas diwakilakn dengan huruf X sehingga jika ada pekerjaan optic akan di sebut FTTX.
Bisnis FTTH sangat menguntungkan jika di Indonesia sudah banyak perusahaan yang bersaing pada bisnis ini, sebut saja produk IndiHome dimana perusahaan yang di kelola oleh perusahaan BUMN PT. Telkom Indonesia ini adalah perusahaan terbesar FTTH di Indonesia mencetak laba belasan bahkan puluhan triliun di akhir tahun 2017.
Dari keuntungan itulah maka pesaing – pesaing perusahaan bermunculan seperti MNC Play, MyRepublic, Biznet, FiberStar, LinkNet dan masih banyak lagi.
Menurut saya bisnis FTTH ini cukup mudah, kita hanya mencari pelanggahan seperti komplek, gedung apatement atau perkumpulan rumahan dalam jumlah yang besar ingin di cover internet dengan kecepatan yg memuaskan dengan harga yang murah, kita hanya membangun Optical Distrbution Network di area tersebut kamudian membeli data dari ISP dengan kecepatan yang besar lalu di bagi dan didistribusikan ke pelanggan – pelanggan yang membayar setiap bulannya, begitu saja perputaran uang perusahaan pada bisnis ini,
kendala yang dialami perusahan antara lain adalah
- kabel optic terputus dikarenakan beberapa faktor, penggalian pada tanah seperti memperluas drainase jika kabel didistribusi melalui bawah tanah atau ada pelebaran jalan jika kabel didistribusikan menggunakan tiang.
- ISP bermasalah dalam mengirimkan data ke OLT atau terminal, jika terjadi masalah silahkan komplain ke ISP tersebut J.
- Biaya penyambungan kabel cukup mahal, karena menggunakan alat yang dinamakan splicer yang harganya masih mahal.
- Perlengkapan tools dan pembangunan ODN sedikit menguras kocek, jika terjadi kendala seperti faktor – faktor diatas sehingga merepair ODN kembali
Tetapi jika tidak ada kendala diatas bisnis ini sangat menguntungkan.
untuk membangun ODN saya pikir cukup mudah hanya saja merogo tabungan sedikit lebih tebal. mungkin akan di bahas pada tulisan selanjutnya.
Sekian dari saya untuk pengenalan FTTH semoga bermanfaat
Leave a Reply