Halo, sahabat teknonesia.com. Sudah lama nih saia tidak menulis di teknonesia.com. Di tulisan saia terbaru kali ini, saia ingin menyampaikan cara membuat Load Balancing Web Server Sederhana dengan NGINX. Kurang lebih maksudnya adalah kita ingin membuat sebuah sistem untuk memungkinkan beban web server di bagi-bagi ke beberapa server. Sehingga, kinerja web server untuk aplikasi atau website yang sahabat teknonesia bangun akan menjadi lebih baik.
Di tulisan kali ini, topologi yang akan kita gunakan adalah sebagai berikut :
Jadi, kita akan menggunakan 1 buah Load Balancing Server dengan NGINX dan 3 Web Server, bebas web servernya mau pake apache ataupun pake nginx juga. Anggap domain yang kita pakai adalah test.teknonesia.com.
Tahap 1 : install tiga Web Server yang di isi file website/aplikasinya nanti. Di tulisan kali ini, dianggap sudah selesai ya, saia ndak bahas lagi.. 🙂
Tahap 2 : install server Load Balancer, di sini saia pake Ubuntu Server 16.04. dan NGINX.
#sudo apt-get update #sudo apt-get install nginx -y #sudo nano /etc/nginx/conf.d/test.teknonesia.com
isi dengan konfigurasi berikut :
upstream test{ server 10.5.5.1; server 10.5.5.2; server 10.5.5.3; } server { listen 80; server_name test.teknonesia.com; location / { proxy_pass http://test; } }
Save & Exit ( CTRL + X, y , Enter )
Lalu restart layanan nginx dengan perintah berikut :
#sudo service nginx restart
Tahap 3: Testing
Pada WS1, WS2 & WS3 kita lihat log dengan perintah sebagai berikut :
ws1#sudo tail -f /var/log/apache2/access ws2#sudo tail -f /var/log/apache2/access ws3#sudo tail -f /var/log/apache2/access
Sesambil kita menampilkan log di atas, coba akses halaman test.teknonesia.com dengan refresh terus menerus, dan lihat log access ws1, ws2 dan ws3. Maka, jika akses web server akan bergantian terus menerus, berarti konfigurasi telah berhasil.
PS: Sistem ini tentunya sangat sederhana. Akan lebih baik jika digabungkan sistem failover loadbalancer servernya , seperti menggunakan heartbeat, ucarp, ldirector, dan lain macam sebagainya. Juga masih ada sinkronisasi data web, yang bisa memakai rsync, unison atau malah mount NFS dari sebuah NAS. Mungkin para sahabat teknonesia.com ada koreksi atau bisa berbagi pengalaman-pengalamannya di kolom komentar.
Segini aja artikel tutorial sederhana saia kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi sahabat pembaca di teknonesia.com semua.
Salman K
:-)~
mbak, ada kontak yang bisa dihubungi? kalau gak sibuk saya mau belajar banyak
saya ingin dua server/komputer saya yang berisi aplikasi berbasis web, bila salah satu servernya mati, server yang lain masih tetap berjalan, hanya pada localhost aja…
apa aplikasi/website harus kita instal pada kedua server//komputer mas?
ya benar…
tapi dan ada lagi yang harus kita pertimbangkan, misalnya… letak database server dll..
https://teknonesia.com/2012/08/4-langkah-buat-failover-server-sederhana-dengan-carp/
semoga bermanfaat…
bagaimana cara membuat web server dengan nginx? ada saran?
kita susul ntar tutorial nya ya mas dimas… (y)
wah mantab nih tutorialnya biar server gak jebol
semoga bermanfaat… (y)