Membangun “Proxy” Repository Ubuntu

Istilah   proxy   bukan  lagi   hal yang   aneh   terdengar   bagi   kalangan penggiat  IT, yakni   software  atau hardware yang mampu  menyimpan atau biasa disebut menge-Cache data  yang  telah diunduh. Sehingga jika  ada  pengguna  lain  yang  akan  kembali  mengunduh  data  yang  sebelumnya    telah    diunduh   pengguna   pertama,  tidak   perlu  lagi mengambil data tersebut ke internet. Namun cukup  mengambilnya di server  proxy   tersebut.  Sehingga   sangat    menghemat    pemakaian bandwidth.

Artikel ini dibuat untuk membantu dan mempermudah pekerjaan para administrator jaringan yang memiliki tanggung jawab  terhadap  client-client  yang  selalu  meng-Update  dan   menginstal  paket-paket   atau  software di ubuntu. Namun  tidak menutup kemungkinan dapat digunakan juga untuk  pemakaian  pribadi (seperti virtualisasi). Mengingat dalam  proses meng-Update  dan  menginstal  paket-paket di  ubuntu, dapat  menghabiskan  bandwidth yang tersedia. Mungkin untuk satu atau dua pengguna dalam meng-Update dan menginstal  dalam satu waktu tidak berpengaruh banyak dalam trafik jaringan. Namun kondisi ini  akan  menjadi  semakin rumit jika proses update dan instalasi paket-paket dalam ubuntu tersebut dilakukan oleh beberapa  pengguna sekaligus. Kapasitas bandwidth dipastikan akan habis digunakan hanya untuk proses tersebut.

Disini penulis  memberikan solusi yakni  mengubah  fungsi salah  satu perangkat  komputer atau laptop atau juga dapat menggunakan OS Ubuntu dalam virtual  machine,  menjadi  sebuah proxy  yang mampu menyimpan   paket-paket   ubuntu    yang    telah  diunduh    sebelumnya.  Sehingga  dapat   menghemat pemakaian bandwidth disamping proses peng-Update-an dan instalasi semakin lebih cepat selesai.

Berikut beberapa  hal yang harus dipersiapkan untuk membangun proxy repository ubuntu ini :

  1. Sebuah komputer atau laptop atau  virtual  machine  yang  telah  terinstal Ubuntu OS untuk dijadikan proxy repository.
  2. Sebagian  besar   pengguna    mengunakan  versi   OS  Ubuntu  yang  sama  dan   alamat repository telah tersetting ke repository lokal (lihat artikel sebelumnya   tentang   mengubah   repository  default ke repository lokal).

Umtuk mempersingkat waktu, langsung  saja  diinstalkan paket  apt-cacher-ng di OS ubuntu  yang  akan dijadikan proxy repository menggunakan perintah

apt-get install apt-cacher-ng

Membangun “Proxy” Repository Ubuntu

Instalkan juga paket yang  mengaktifkan service apt-cacher-ng diatas   secara  otomatis  saat OS ubuntu tersebut reboot, yakni paket sysv-rc-conf dengan perintah :

apt-get install sysv-rc-conf

Kemudian aktifkan service  apt-cacher-ng melalui  paket  sysv-rc-conf diatas dengan    mengetikkan perintah :

sysv-rc-conf apt-cacher-ng on

Selanjutnya di sisi tiap client dan juga server, create sebuah file bernama 00apt-cacher (0oapt=nol-nol-apt) di directory  /etc/apt/apt.conf.d/ dengan mengetikkan perintah :

touch  /etc/apt/apt.conf.d/00apt-cacher

Buka file 00apt-cacher tersebut menggunakan editor nano dengan perintah :

nano /etc/apt/apt.conf.d/00apt-cacher

Kemudian ketikkan dalam file 00apt-cacher tersebut :

Acquire::http { Proxy “http://172.16.1.17:3142”;};

Selanjutnya tekan CTRL+O (untuk menyimpan), ENTER dan CTRL+X (untuk keluar).

Keterangan : 172.16.1.17 adalah IP OS Ubuntu yang akan dijadikan server proxy repository, sesuaikan dengan IP Anda.

Untuk melihat kinerja server proxy saat client menginstal sebuah paket, di sisi server ketikkan perintah :

tail -f /var/log/apt-cacher-ng/apt-cacher.log

Saat client meng-Update atau menginstal paket, dengan menggunakan perintah diatas akan terlihat apakah si client mengambil data ke internet langsung atau mengambilnya dari server proxy (telah ter-cache), yakni huruf I (menandakan paket belum pernah diunduh) dan O (paket pernah diunduh sebelumnya dan telah tersimpan di sever).

Report-nya juga dapat dilihat via browser dengan alamat :

http://172.16.1.17:3142/acng-report.html

Sebagai contoh, penulis mencoba menginstal paket asterisk di server sendiri denga perintah :

apt-get install asterisk

Membangun “Proxy” Repository Ubuntu

Reportnya

Membangun “Proxy” Repository Ubuntu

Kemudian instal kembali asterisk di client lain

Membangun “Proxy” Repository Ubuntu

Reportnya:

Membangun “Proxy” Repository Ubuntu

Selamat Mencoba…..

About The Author

Leave a Reply